MAKALAH
MAKALAH
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
(
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi )
Dosen
Pengampu:
Amma
Fazizah, M.AB
Penyusun:
Wilda
Ika Suwandari
(
201469100050 )
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
YUDHARTA PASURUAN
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabatnya, para tabi’in- tabi’innya hingga
kita semua selaku pengikutnya dari awal sampai akhir zaman. Berkat inayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa mengalami kesulitan yang berarti.
Makalah ini berisi tentang Sistem Informasi Manajemen. Penulis
menyadari akan banyaknya kekurangan baik dari segi bahasa, metodologi maupun
pemaparannya, tidak lain karena keterbatasan, kelemahan dan kekurangan pada
diri penulis yang tidak dapat penulis pungkiri.
Terwujudnya Makalah ini sejak tahap
persiapan, awal penulisan, hingga diangkatnya sebuah kesimpulan, tidak lepas
dari banyak pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
semakin menumbuhkan kesadaran bagi penulis bahwa tanpa dukungan, bantuan,
bimbingan dan arahan pihak-pihak terkait, tidak mungkin penulis dapat
menyelesaikannya seperti sekarang.
Semoga Allah SWT membalas atas segala
bantuan dan kebaikannya dalam membantu Penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dengan
demikian semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan
semua orang pada umumnya, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
Pasuruan, 15 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1.
Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3.
Tujuan................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2.1...... Pengertian
system informasi.............................................................................. 3
2.2. Penerapan sistem informasi dalam manajemen suatu organisasi........................ 3
2.3...... Kapan
dan di mana
dibutuhkan system pendukung keputusan......................... 5
2.4.
Peranan
teknologi informasi khususnya pada SIM perkantoran modern.......... 6
BAB
III PENUTUP......................................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sistem
informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan ,
memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang
pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. (Kenneth C. Laudon
Dan Jane P. Laudon, 2007).
Selain
menunjang proses pengambilan keputusan, kordinasi, dan pengawasan sistem
informasi juga dapat membantu manusia dalam menganalisis permasalahan,
menggambarkan hal-hal yang rumit dan menciptakan produk baru. (Kenneth C.
Laudon Dan Jane P. Laudon, 2007).
Perkembangan
dunia sistem informasi pada saat ini sudah sedemikian pesat dan merambah ke
berbagai sisi kehidupan manusia. Perkembangan yang demikian tersebut di dukung
oleh tersedianya perangkat keras maupun perangkat lunak yang semakin hari
semakin hebat kemampuannya. (Bimo Sunarfrihantono, 2002).
Dapat
dikatakan bahwa sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan
dunia informasi internet pada saat ini. Informasi yang disajikan dalam dunia
internet sudah sangat global dan selalu bersifat on time sehingga waktu update
suatu informasi sangatlah cepat. (Bimo Sunarfrihantono, 2002).
Sistem
informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem
informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria
dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien, sedangkan
Sistem Informasi manajemen merupakan serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
kriteria mutu yang telah ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu rumusan
masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen khususnya
mencakup :
1. Apakah pengertian
system informasi?
2. Apakah Penerapan sistem informasi dalam manajemen
suatu organisasi?
3. Kapan dan di mana dibutuhkan adanya
suatu system pendukung keputusan?
4. Apakah Peranan
teknologi informasi khususnya pasa SIM perkantoran modern?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian Sistem
informasi
2. sistem informasi dalam manajemen
suatu organisasi
3. Kapan dan di
mana dibutuhkan system pendukung keputusan
4. Peranan
teknologi informasi khususnya pada SIM perkantoran modern
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sistem informasi
Sistem
informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan
data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan
finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu
sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang
dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi
guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. Secara teknis sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling
berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi
untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.
Sistem
Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem
informasi berbasis komputer (CBIS). CBIS atau selanjutnya disebut sistem
informasi (SI) adalah jenis sistem informasi yang menggunakan computer
2.2 Penerapan sistem informasi dalam
manajemen suatu organisasi
Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi
manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen
terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian.
Tahap perencanaan adalah tahap awal dari suatu operasi dalam manajemen suatu organisasi. Dalam tahap ini, organisasi tersebut merumuskan segala sesuatu tentang operasi yang akan dilakukannya, diantaranya adalah : nama operasi, jenis operasi, tujuan operasi, metode operasi, dll.
Tahap berikutnya yaitu tahap pengorganisasian. Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan operasi yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang dibutuhkan, penjadwalan, dll. Dalam beberapa literatur, tahap pengorganisasian ini dimasukkan dalam tahap perencanaan.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini semua rencana operasi dan pengorganisasian yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan. Semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan operasi dicatat, disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil operasi.
Tahap yang terakhir adalah tahap pengendalian. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasi, apakah operasi yang berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Hasil pelaksanaan operasi dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan keputusan berikutnya.
Peranan sistem informasi dalam mendukung operasi dalam suatu organisasi adalah untuk mencatat, menyimpan, dan mengorganisasikan semua data yang terkait dengan operasi tersebut, serta mengolah data-data tersebut menjadi informasi yang dapat dilaporkan pada pihak-pihak yang membutuhkannya.
Selain itu dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, menengah, dan tingkat atas. Manajemen tingkat bawah menangani masalah-masalah transaksi dan membuat laporan rutin. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan transaksi ini hanya dapat melakukan pencatatan dan penyimpanan transaksi-transaksi yang terjadi, dan membuat laporan sehubungan dengan transasksi-transaksi tersebut.
Manajemen tingkat menengah mengangani masalah-masalah yang memerlukan pengambilan keputusan dalam suatu bagian / departemen dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen ini tidak dapat digunakan untuk entry data transaksi, karena untuk keperluan ini sudah dilakukan oleh sistem pemrosesan transaksi. Sistem informasi manajemen dibekali dengan berbagai kemampuan untuk mengolah data-data transaksi sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
Manajemen tingkat atas menangani masalah-masalah strategis secara menyeluruh yang melibatkan berbagai departemen yang ada dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif diberi hak untuk mengakses informasi-informasi yang ada pada semua departemen dalam organisasi tersebut, sehingga dengan informasi-informasi tersebut manajemen tingkat atas dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Contoh kasus pada penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi adalah penggunaan sistem informasi dalam organisasi pondok pesantren. Organisasi pondok pesantren tentunya mempunyai tingkatan-tingkatan manajemen. Mulai dari staf-staf administrasi, para kepala bagian, hingga pengasuh pondok pesantren.
Manajemen tingkat bawah menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk membantu kegiatannya. Sistem pemrosesan transaksi dalam organisasi pondok pesantren ada banyak macamnya, diantaranya adalah sistem pencatatan santri baru, pencatatan pembayaran syahariyah, pencatatan kegiatan pendidikan, dll.
Manajemen tingkat menengah menggunakan sistem informasi manajemen untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi manajemen juga ada banyak macamnya, sedikitnya dalam setiap departemen ada satu macam sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh sistem informasi manajemen kepegawaian yang menghasilkan laporan-laporan informasi kepegawaian yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan karir seorang pegawai, penetapan gaji, dll.
Manajemen tingkat atas menggunakan sistem informasi eksekutif untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi eksekutif dapat mengakses informasi yang ada pada setiap sistem informasi manajemen sehingga informasi yang disajikan lengkap. Dengan informasi yang lengkap pengasuh pondok pesantren dapat mengambil keputusan untuk mengembangkan pondok pesantrennya supaya menjadi lebih baik.
Kemudian semua sistem informasi tersebut dipadukan dalam suatu sistem informasi perusahaan (Enterprise Information System).
Tahap perencanaan adalah tahap awal dari suatu operasi dalam manajemen suatu organisasi. Dalam tahap ini, organisasi tersebut merumuskan segala sesuatu tentang operasi yang akan dilakukannya, diantaranya adalah : nama operasi, jenis operasi, tujuan operasi, metode operasi, dll.
Tahap berikutnya yaitu tahap pengorganisasian. Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan operasi yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang dibutuhkan, penjadwalan, dll. Dalam beberapa literatur, tahap pengorganisasian ini dimasukkan dalam tahap perencanaan.
Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini semua rencana operasi dan pengorganisasian yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan. Semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan operasi dicatat, disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil operasi.
Tahap yang terakhir adalah tahap pengendalian. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasi, apakah operasi yang berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Hasil pelaksanaan operasi dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan keputusan berikutnya.
Peranan sistem informasi dalam mendukung operasi dalam suatu organisasi adalah untuk mencatat, menyimpan, dan mengorganisasikan semua data yang terkait dengan operasi tersebut, serta mengolah data-data tersebut menjadi informasi yang dapat dilaporkan pada pihak-pihak yang membutuhkannya.
Selain itu dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, menengah, dan tingkat atas. Manajemen tingkat bawah menangani masalah-masalah transaksi dan membuat laporan rutin. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem pemrosesan transaksi. Sistem pemrosesan transaksi ini hanya dapat melakukan pencatatan dan penyimpanan transaksi-transaksi yang terjadi, dan membuat laporan sehubungan dengan transasksi-transaksi tersebut.
Manajemen tingkat menengah mengangani masalah-masalah yang memerlukan pengambilan keputusan dalam suatu bagian / departemen dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen ini tidak dapat digunakan untuk entry data transaksi, karena untuk keperluan ini sudah dilakukan oleh sistem pemrosesan transaksi. Sistem informasi manajemen dibekali dengan berbagai kemampuan untuk mengolah data-data transaksi sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
Manajemen tingkat atas menangani masalah-masalah strategis secara menyeluruh yang melibatkan berbagai departemen yang ada dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif diberi hak untuk mengakses informasi-informasi yang ada pada semua departemen dalam organisasi tersebut, sehingga dengan informasi-informasi tersebut manajemen tingkat atas dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Contoh kasus pada penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi adalah penggunaan sistem informasi dalam organisasi pondok pesantren. Organisasi pondok pesantren tentunya mempunyai tingkatan-tingkatan manajemen. Mulai dari staf-staf administrasi, para kepala bagian, hingga pengasuh pondok pesantren.
Manajemen tingkat bawah menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk membantu kegiatannya. Sistem pemrosesan transaksi dalam organisasi pondok pesantren ada banyak macamnya, diantaranya adalah sistem pencatatan santri baru, pencatatan pembayaran syahariyah, pencatatan kegiatan pendidikan, dll.
Manajemen tingkat menengah menggunakan sistem informasi manajemen untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi manajemen juga ada banyak macamnya, sedikitnya dalam setiap departemen ada satu macam sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan yang berisi informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh sistem informasi manajemen kepegawaian yang menghasilkan laporan-laporan informasi kepegawaian yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan karir seorang pegawai, penetapan gaji, dll.
Manajemen tingkat atas menggunakan sistem informasi eksekutif untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi eksekutif dapat mengakses informasi yang ada pada setiap sistem informasi manajemen sehingga informasi yang disajikan lengkap. Dengan informasi yang lengkap pengasuh pondok pesantren dapat mengambil keputusan untuk mengembangkan pondok pesantrennya supaya menjadi lebih baik.
Kemudian semua sistem informasi tersebut dipadukan dalam suatu sistem informasi perusahaan (Enterprise Information System).
2.3 Kapan
dan di mana dibutuhkan system pendukung keputusan
Pemegang
keputusan pasti sangat di butuhkan dalam instansi manapun.Ketika seseorang
dihadapkan pada masalah yang rumit/sulit dipecahkan.
Contoh Kasus:
seseorang berusaha menentukan apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi
gejala-gejalanya, menentukan keluasannya, dan mendefinisikannya secara
eksplisit setelah itu membuat suatu solusi.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam
pemecahan masalah meliputi :
1. Investigasi situasi
Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
a. Perumusan masalah
b. Identifikasi tujuan keputusan
c. Diagnosis penyebab
2. Mengembangkan alternatif
3. Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik
Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
a. Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya
yang ada dalam organisasi
b. Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
4. Melaksanakan dan memantau keputusan
Jenis Keputusan Yang Dihasilkan Dari Para Manajer Adalah Sebagai Berikut :
1. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.
1. Investigasi situasi
Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
a. Perumusan masalah
b. Identifikasi tujuan keputusan
c. Diagnosis penyebab
2. Mengembangkan alternatif
3. Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik
Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
a. Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya
yang ada dalam organisasi
b. Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
4. Melaksanakan dan memantau keputusan
Jenis Keputusan Yang Dihasilkan Dari Para Manajer Adalah Sebagai Berikut :
1. Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.
2.4 Peranan
teknologi informasi khususnya system informasi dalam manajemen perkantoran
modern
Manajemen perkantoran adalah rangkaian aktifitas merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan hingga
penyelenggaraan terhadap suatu hal berjalan tertib.Dalam perkantoran modern
segala kegiatan manajemen perkantoran dikerjakan dengan menggunakan alat-alat
otomasi perkantoran, diantaranya adalah perangkat komputer dengan berbagai
software yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan perkantoran,
perangkat komunikasi yang memadai, kantor virtual, organisasi virtual, dan
lain-lain.
Sistem informasi dibutuhkan dalam manajemen perkantoran modern dalam menjalankan aktifitasnya, yaitu untuk mencatat segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkatoran tersebut, selain itu juga untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi yang lebih berguna berbentuk laporan.
Sistem informasi dibutuhkan dalam manajemen perkantoran modern dalam menjalankan aktifitasnya, yaitu untuk mencatat segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkatoran tersebut, selain itu juga untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi yang lebih berguna berbentuk laporan.
Contoh kasusnya adalah suatu perusahaan penerbitan surat kabar memiliki pegawai /
wartawan yang tersebar di berbagai daerah untuk meliput kejadian-kejadian.
Dengan tersebarnya pegawai / wartawan di berbagai daerah yang jaraknya jauh
dari kantor redaksi maka dibutuhkan teknologi informasi agar berita kejadian
yang sudah dicatat dapat segera disampaikan kepada redaksi. Untuk keperluan ini
dibutuhkan perangkat komputer portabel, infrastruktur jaringan internet, website, dan
perangkat-perangkat pendukung lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi merupakan aplikasi
komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan
perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen
adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen.
Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan
serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa,
menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan
mengenai penjualan.
Sistem
informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen yang dilakukan
oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Pengambilan keputusan adalah proses
identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu.
Sistem informasi dibutuhkan dalam manajemen
perkantoran modern dalam menjalankan aktifitasnya, yaitu untuk mencatat segala
transaksi yang terjadi dalam kegiatan perkatoran tersebut, selain itu juga
untuk mengolah data-data transaksi tersebut sehingga menjadi informasi yang
lebih berguna berbentuk laporan.
DAFTAR PUSTAKA
https://yaqinov.wordpress.com/2009/03/13/peranan-teknologi-informasi-khususnya-system-informasi-dalam-manajemen-perkantoran-modern(Jum’at,
15 januari 2016)
Backer, B. &
Gerhart B. (1996). The impact of human resource management on organizational
performance: progrs and prospect. Academi of management journal, 39 (4)779-801
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
( Sabtu,16 januari 2016)
Komentar
Posting Komentar